Resah
Buai angan itu nyata
Meluluhkan hati yang telah mati karna segores luka
Tak bisa menghindar
Buah tangan Tuhan yang membesar di hati
Harusnya jadi anugerah yang di syukuri
Namun, lebih terasa seperti duri dalam daging
Resah
Lelah berfikir
Harus di pijak atau dilompati
Mundur tak sanggup
Maju terasa lebih berat
Ingin teriak tuk lepaskan angan
Tapi hanya berbisik dengan senyuman
Ada jalan?
Bisik setan berulah
Namun Sang Malaikat tersenyum dan bersyair
“Damaimu dalam sujudmu”
Hanya bisa pasrah
No comments:
Post a Comment